Elixir Of Extract Leaf Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) As Anti Hypertension With Method Of Maserasi
Abstract
Abstract: Background : Tendency to utilize natural substances as drugs began to popular society. This is done to reduce the side effects from the use of synthetic drugs. Starfruit leaves is one natural substance that can be used as medicine. One of the properties owned starfruit leaves are as hypertension medication. In this study, the use of starfruit leaves studied to be used as an anti-hypertensive drug in dosage form elixir. Starfruit leaves contain tannins, sulfur, formic acid, peroxide, calcium oxalate, potassium citrate.
Objective : This study aims to calculate the yield results from starfruit leaves by maceration method and making preparations elixir of starfruit leaf extract. starfruit leaves are as hypertension medication.
Methods : This type of research is non-experimental studies conducted in laboratory with maceration method for extractum. The sampling technique that was used is random sampling. Analysis results are used to yield the resulting organoleptic and statistical analysts used to calculate the mean, standart deviation.
Result : Evaluasion of test results elixir dosage of starfruit leaf extrack (Averrhoa bilimbi L.) obtaineed : organoleptic have form a liquid solution, the color red, orange savory smell, sweet taste, pH obtained 8 (inclined base), elixir of specific gravity 1,126 g/ml, viscosity 4,59 Cp elixir and elixir preparation tends to clearthe displaced volume of qualified.
Conclussion : Starfruit leaves is one natural substance that can be used as medicine of hypertension.
.Keywords: Elixir of starfruit leaf, Averrhoa bilimbi L, hypertension medication.
Abstraksi: Latar Belakang: Kecenderungan untuk memanfaatkan bahan alami sebagai obat mulai digemari masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi efek samping dari penggunaan obat-obatan sintetik. Daun belimbing wuluh merupakan salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Salah satu khasiat yang dimiliki daun belimbing wuluh adalah sebagai obat hipertensi. Pemanfaatan daun belimbing wuluh dikaji untuk dimanfaatkan sebagai obat anti hipertensi dalam bentuk sediaan elixir. Daun belimbing wuluh mengandung tanin, sulfur, asam format, peroksida, kalsium oksalat, kalium sitrat.
Tujuan : untuk mengetahui penggunaan daun belimbing wuluh sebagai sediaan elixir untuk anti hipertensi. Juga menghitung hasil rendemen dari daun belimbing wuluh dengan metode maserasi dan pembuatan sediaan elixir dari ekstrak daun belimbing wuluh.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian ini non eksperimental yang dilakukan dilaboratorium dengan metode maserasi untuk penyarian. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Analisis hasil yang digunakan dengan organoleptis dan rendemen yang dihasilkan analis statistik digunakan untuk perhitungan rerata dan standart deviasi.
Hasil: sediaan ellixir dari ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) diperoleh : organoleptis mempunyai bentuk larutan cair, warna merah, bau sedap jeruk, rasa manis. pH yang diperoleh 8 (cenderung basa), bobot jenis elixir 1,126 g/ml, viskositas elixir 4,59 Cp, dan sediaann elixir cenderung jernih dengan volume terpindahkan memenuhi syarat.
Kesimpulan: Extrak daun Belimbing wuluh dapat digunakan sebagi anti hipertensi dengan cara dibuat sediaan elixir
Kata kunci: elixir daun belimbing wuluh, anti hipertensi, Averrhoa bilimbi L .
Full Text:
PDF : 27 – 29References
Ahmad, S.A. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Penerbit Karunika Universitas Terbuka. Jakarta. Hal 65-73.
Anonim. 2006. Belimbing Wuluh. http://www.idionline.org/05_infodk_obattrad2.htm (29 Maret, 2013).
Anonim, 1979. Farmakope Indonesia, Ed III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Anonim, 1995. Farmakope Indonesia, Ed IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Arland, 2006. Iptek Obat : Belimbing Wuluh. Sumber Data : Bppt.http//groups.google.co.id/group/keluargaislam/browse_thread/thread/1a74de2730058a4f/53fcadad5f6391fc%2353fcadad5f6391fc (26 Maret 2013)
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
BPOM, 1986. Sediaan Galenik. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta.
Chaerunisa,dkk. 2009. Farmaseteka DasarKonsep Teoritis dan Aplikasi Pembuatan Obat.Widya Pandjajaran. Bandung.
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern MenganalisisTumbuhan. Alih bahasa Kosasih Padmawinata. ITB Bandung. Hal 1-107.
Hernani, T. Marwati dan C. Winarti. 2005. Teknologi pemanfaatan tanaman obat untuk bahan baku industri biofarmaka. Laporan akhir kegiatan penelitian.Balai Besar Penelitian dan pengembangan Pasca Panen Pertanian. Bogor.
Markham, 1998. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. ITB. Bandung.
Robinson, Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerbit ITB.Bandung. Hal 71-285.
Winarti, C dan T. Marwati. 2005. Beberapa penelitian tanaman obat yang berkhasiat anti hipertensi.Makalahdisampaikan pada Seminar Nasional Kelompok Kerja Tanaman Obat Indonesia XXIX tanggal 25 Maret 2013 di UNS, Solo.
Refbacks
- There are currently no refbacks.